Minggu, 08 Januari 2012

Apa yang Kamu Lihat?


Dalam tes Psikologi, ada tes Rorschach dimana kamu melihat pola percikan tinta tertentu dan menyebutkan apa yang kamu lihat dari gambar itu. Katanya, itu bisa menunjukkan siapa dirimu.
Mungkin itu juga yang terjadi pada sesi Reading Lights tanggal 24 Desember 2011. Sebetulnya tidak tepat seperti itu juga, karena saat itu, dengan Uli sebagai fasilitatornya, para penulis melihat sebuah katalog lukisan. Kemudian, setiap orang menuliskan lukisan favoritnya pada selembar kertas. Kemudian Uli mengambil satu kertas, dan nama lukisan yang tertera di kertas itu yang dipilih.

Lukisan yang terpilih berjudul “Gazing at the sunrise”. Ada sebuah pelabuhan, dengan aktivitas berbagai orang di sana. Ada yang berdagang, tidur, melamun, dan sebagainya. Peserta bisa menulis apa saja yang ingin mereka tulis berdasarkan interpretasi mereka tentang lukisan itu. Mungkin saja, apa yang mereka lihat akan menunjukkan seperti apa diri mereka :p

Jadi, inilah tulisan-tulisan yang akhirnya dibuat:
Nama penulis
Isi tulisan
Apa yang mereka pikir?
Bagian tulisan yang diambil
Kiki
Deskripsi tentang desa Majapahit, aktivitas secara garis besar.
Seperti deskripsi awal sebuah cerita.
Sepertinya keseluruhan isi lukisan, pelabuhan dan sejarah, dan aktivitasnya.
Sapta
Kehidupan di pasar melalui sudut pandang matahari. Menceritakan karakter-karakter di pasar.
Deskripsi karakter dan twist yang tidak disangka dipuji.
Karakter-karakter yang ada di lukisan.
Uli
Nelayan yang berada di situasi hidup mati, dan akhirnya membunuh temannya. Dia takut mati dan akhirnya menghindari malaikat maut dengan melakukan kejahatan.
Bagian gantian kayu saat terapung di laut mengingatkan pada Titanic.
Nelayan.
Regi
Di pantai kota, Aini yang tinggal di sana, diajak menikah. Tapi pasangannya ternyata gay.
Romantis tapi seperti sinetron.
Cewek berkebaya.
Rey
Peringatan tsunami, tentang anak yang berkabung atas kematian ayahnya.
Menarik karena dekat dengan Indonesia.
Tidak tercatat, nampaknya keseluruhan kesan tentang kapal, atau anak dalam lukisan
Sabik
Tentang istri yang cerita tentang kehidupan orang-orang yang ditinggal suami penjual ikan yang sudah meninggal.
Bagus deskripsinya.
Mbok-mbok yang sedang duduk menatap matahari.
Nia
Ada hujan angin besar, ayahnya sedang melaut dan karakter utama takut. Terakhir ayahnya pulang.
Lupa tidak tercatat, maaf T_T
Anak kecil dan ibu-ibu mendatangi bapak-bapak yang membawa keranjang.
Farida
Anak SD yang mempertanyakan arti dari ibunya yang melihat matahari ketika sedang sedih.
Dipertanyakan apakah itu asli anak SD atau flashback.
Keseluruhan ide tentang orang-orang yang menatap matahari.
Mahel
Orang yang dianggap gila dan memperingatkan ada badai yang akan datang
Senang dengan cerita yang kita menebak-nebak apakah seseorang benar-benar gila atau tidak.
Impresi keseluruhan dari lukisan

Jadi seperti itulah. Akhirnya sesi menulis selesai sekitar pukul 7 malam dan saya pulang duluan karena sudah ada janji, jadi tidak tahu ada apa setelah itu :p




Farida Susanty adalah mahasiswi Jurusan Psikologi Universitas Padjadjaran yang kecanduan siaran televisi berlangganan. Gadis serius ini tubuhnya akan terpaku di depan televisi apabila ada film-film seru di channel HBO. Genre film favorit Farida beragam di kisaran indie, teen-flick, drama, dll. Meskipun membenci klise dan pretentiousness, gadis yang besar di Tasikmalaya sudah menelurkan 4 buah buku yaitu Dan Hujan Pun Berhenti, Karena Kita Tidak Kenal, serta dua antologi. Kunjungi blognya http://lovedbywords.tumblr.com/

2 komentar:

Uli mengatakan...

Mungkin baru ini membaca jurnal RL dari kacamata psikolog.. Menarik ;)

Reading Lights Writer's Circle mengatakan...

Mungkin kita harus coba melalui kacamata jurnalis? :)