Minggu, 16 September 2012

Ringkasan dan Adegan


Dari buku Writing Fiction karya Janet Burroway, Indra--fasilitator writer's circle hari Sabtu (15/9)--memilih ringkasan (summary) dan adegan (scene) sebagai latihan menulis. Para penulis diminta untuk melakukan flashback yang berhubungan dengan setting tempat dan waktu yang diingat secara spesifik seperti pekerjaan, tradisi keluarga, dan lainnya. Misalnya ringkasan dari cerita adalah main di sawah saat berlibur ke rumah kakek lalu adegannya adalah ketika digigit ular saat berada di sawah.

Penulis pertama yang membacakan karyanya adalah Opie yang buru-buru karena akan menonton video mapping di Gedung Sate. Opie menulis ringkasan mengenai ia dan teman-teman kuliahnya yang merencanakan liburan. Dari berbagai tempat, akhirnya mereka mereka memutuskan pergi ke Ujung Genteng. Kemudian adegan ditarik saat hubungan ia dan salah satu temannya menjadi renggang. Jurang yang diantara mereka berdua terus  berlangsung hingga mereka lulus dan bekerja.

Kemudian saya meminta diri untuk membacakan karya saya selanjutnya. Ringkasan yang saya tulis adalah ketika saya berlibur ke Sorong, Irian Jaya. Adegan spesifiknya adalah ketika saya dan teman-teman dikejar burung kasuari.

Ini dia penampakannya

Indra bercerita tentang pengalaman saat ia berada di Jakarta ketika masih duduk di bangku kelas 3 SD sebagai ringkasan ceritanya. Kemudian adegan yang ia tulis adalah saat ia dikerjai oleh teman-teman perempuannya dimana ia didandani seperti perempuan dan dipaksa rambutnya agar lurus. Wangi bedak, baby oil, dan suara tinggi khas perempuan pun menjadi detil ceritanya. Jakarta, baginya, sama seperti perempuan: tidak pernah sama.

Sementara Belinda, teman baru kami, bercerita tentang tokoh yang menulis puisi yang terinspirasi dari bungkus permen. Tokoh mengingat dimana ada seorang nenek yang memberi permen kepada seorang anak yang kemudian anak itu mengeluh karena permennya pahit. Belinda menjelaskan di akhir tulisan bahwa "tidak semua yang menarik itu enak".

Dilanjut Rizky, ia menulis ringkasan tentang seorang tokoh yang ada di food court yang memilih mojok sendiri dan mendengar musik di iPod. Tokoh adalah tipe orang yang mudah terusik dengan orang-orang yang berisik. Adegannya adalah ketika seorang teman datang dan menyuruh tokoh untuk mencoba bergabung dengan teman-teman lainnya. Akhir cerita Rizky ini menimbulkan perdebatan panjang diantara kami tentang open ending dengan ending yang menggantung. Mungkin bisa jadi PR pertemuan selanjutnya.

Ringkasan mengenai seorang tokoh "aku" yang berada di rumah sakit ditulis oleh Dani. Di sana, si "aku" ditemani oleh Arin, gadis tercantik di kelas. Saat tokoh siuman, ia bingung mendapati dirinya berada di rumah sakit dengan perut yang terasa sakit. Ternyata kejadian sebelumnya adalah teroris menyandera anak-anak sekolah lalu si "aku" melindungi Arin dari bom sehingga organ dalamnya memar dan ginjalnya rusak.

Sebagai penutup, Marty menulis ringkasan saat ia berada di Reading Lights. Saat akan buka puasa, seorang staf Reading Lights mengingatkannya untuk berhati-hati agak kertas penutup kuenya tidak termakan. Karena kesal, tokoh sempat mengeluh dalam hati bahwa ia bukan pemakan kertas. Tahunya benar saya, si tokoh tidak sengaja memakan kertas kue. Kontan ini membuat si tokoh malu sendiri.

Latihan menulis kali ini begitu membantu penulis untuk menuliskan satu adegan/kejadian spesifik dari sebuah cerita yang cukup besar. Agar adegan terasa fokusnya, penulis bisa menuliskan detil setting seperti apakah saat itu hari sedang hujan, bagaimana detil tempatnya, bagaimana setting waktunya (pagi/siang/sore/tahun beraapa), dan lainnya. Selain setting, penulis juga bisa menambahkan dialog agar lebih lancar peceritaannya.



Nia Janiar. Pekerja swasta yang bolak-balik Bandung-Jakarta. Kini lebih banyak menulis non fiksi ketimbang fiksi. Untuk lihat catatan kesehariannya, sila berkunjung ke: http://mynameisnia.blogspot.com/